PEMANTAPAN ANGGOTA MUDA
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK
KOMPUTER
A.
MAKSUD
DAN TUJUAN
Ø
Maksud :
melaksanakan pemantapan
anggota muda periode 2016/2017
Ø
Tujuan :
1.
anggota
muda harus melaksanakan kegiatan dengan aturan-aturan yang diberikan
2.
anggota
muda mampu bertanggung jawab atas amanat yang diberikan
3.
anggota
muda mampu kompak dalam team work
4.
anggota
muda mampu menjalankan tugas HMJ TK dalam berorganisasi
5.
anggota
muda mampu menjadi generasi penerus UKM HMJ TK
B.
PEMBAHASAN
1.
Pelaksanaan
Kegiatan
Cahaya
fajar pagi menembus melalui celah-celah kaca jendela kamar. suara ayam berkokok
seakan menjerit kepada sepasang telinga membangunkan tidur lelapku. Mesin air
berderu dengan sedikit tetasan air dengan nada lembut. ponselku bernyanyi di atas
ranjang bersama tumpukan bantal berserakan namun mata tetap terpejam
mengalihkan dering alunan melodi. Seorang puan membangunkan “bangun...cepatlah
bersiap untuk kegiatan hari ini”. Ku berjalan menuju kamar mandi dengan mata
bulatku yang sedikit terpejam melangkah perlahan, ku raihnya handuk merah.
Ku lihat jam dinding,
jarum jam menunjukan tujuh tepat. helai pakaian indah membalut tubuh nan berisi
ini, merah pink menghias bibir mungil yang sedikit tebal. Sepasang sepatu siap
melangkah bersama semangat hatiku hati seorang puan sedang dalam gembira.
***09:45***
“sebelum
berangkat mari berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing” seorang puan
dengan hati religus mengawali doa.
Tak lupa story gram
ku mainkan. Kami bergegas berangkat membawa setumpuk beban peralatan tersusun
rapi dalam tas. Siap melakukan perjalanan yang penuh terjal dan liku.
***11:00***
Dengan
secuil rasa takut tersimpan dalam hati “sedikit kencang bawa motornya ya, mbo
ga keburu sholat jumatnya”. Angka
spidometer terus bertambah, jalan berkelok kelok. Lubang-lubang jalan terlewati
sepasang roda kami yang lelah. Di persimpang jalan mas bakhrul dengan sepada
motor yang ditungganginya berhenti, menunggu kami. Menunggu dengan harapan
tidak akan tersesat dalam rumah yang tidak semestinya disinggahi.
***11:20***
Hati
kami sungguh gembira, kami sampai rumah mas irfan dengan selamat tanpa ada
sedikit goresan luka. Secangkir teh manis melapas dahaga dengan beberapa
makanan tradisional dan modern. “monggo dek diunjuk” suara ibu dengan pipi yang
tertarik ke atas.
***11:45***
Suara
adzan berkumandang, memanggil kaum adam dengan hati suci menyembah sang
pencipta. Langkah kaki para kaum adam wira-wiri melewati depan rumah indah penuh
hembusan angin menusuk tubuh berkucur keringgat.
***13:00***
Saatnya
kami bergegas menuju tempat yang akan menjadi bukti. Bukti kami akan menjadi
anggota muda, jauh waktu yang diharap
sedikit lagi tergenggam. Kaki yang penuh
getar, tangan berpegang erat, hati selalu berdoa. “kok jalannya gini banget,
harusnya tu diperbaiki” bibirku yang selalu berisik saat melalui jalan terjal
“kalo gini mah mending jalan” lelaki tinggi nan jail menyanggah “yakin jalan.....?
malem baru sampe loh”. Dengan nada
bicara penuh meragukan seorang puan sedang dalam takut.
***14:30***
Sampai
loket, kami berjalan melewati terjal bebatuan yang tak teratur. Dengan penuh
semangat kaki kami melangkah membawa sedikit beban tergendong dalam punggung.
Bibirku menyeletuk “SEMANAGAT....!!!” “45
!!!” jawab teman sebayaku. Langkah demi
langkah kami lalui. Halangan-halanganpun kami menangkan. Sedikit lagi kaki kami
menampakkan tanah Embung Batara Sriten, Gunung Kidul.
***14:50***
Pada
akhirnya, jeritanku terdengar meliung keras di atas bukit menghilangkan resah
gundah dalam hati. Terpikirkan nama yang
seharusnya tidak dipikirkan. Lelah, sungguh aku lelah memikirnya. Jera, sungguh
aku jera manahan rindu hingga ingin kuledakkan. Baiklah, aku hanya seorang puan
yang tak memiliki hati setegar karang. “tinggalkan yang di jogja, di sini
saatnya kita bahagia” ucapan seorang puan yang risih mendengar jeritanku.
***17:00***
Senja
sore memanggil, adakah hati yang melihat langit riang ini? Sunyi seperti tak
ada kehidupan. Hanya ada suara pepohonan menari, membawa sunyi menjadi kalbu. Nesting
di atas birunya api, sampai tak terlihat mata. Memaasak segenggam nasi untuk
mengganjal perut lapar ini, dengan irisan sayur, 4 buah cabai, tempe dan
sedikit bumbu-bumbu yang tercampur. Kami, di atas bumi nan luas ini berdiri
bangga. Menatap indahnya senja sore, dengan diiringi kicauan burung. Ponsel
pula mengiringi indahnya senja sore. “ 1...2...3...cheerrss, ayo sekali lagi”
terdengar seorang puan mengajak berfoto lagi.
***18:00***
Selamat
malam, bintang. maghrib ini akan ku panjatkan doa bersama harapan-harapan kecil
yang belum sempat tercapai dan kepadamu isha kami bersujud di tengah-tengah
pepohonan sedang menari.
***19:00***
Purnama
sedikit malu-malu menampakkan sinarnya. Setengah tubunya bersinar menerangi
jiwa kami. Dinginku yang malam untuk langitku yang menutup purnama. Kami
melingkari api agar tubuh ini sedikit hangat. Suasana menjadi tenang, sembari
manahan dingin aku mendengarkan teman sebayaku bercerita. Bercerita pahit
manisnya di dalam keluarga baruku ini, HMJ TK. Kami bergilir, mengeluarkan
semua yang tersimpan dalam hati. Ketenangan, kehangatan, kebahagian, kesedihan
aku rasakan pada keluarga baruku ini. Semoga tidak ada pertikaian yang pecah
sampai tidak bisa menemukan kepingnya.
***23:00***
Tubuh
ini merengkuh menahan dinginnya malam. Selimut menutup tubuhku, sepasang kaus
kaki melekat pada kaki sedikit kotor. Sebab, kaki ini selalu melangkah membawa
tubuhku berjalan di tengah semak terhampar luas nan gelap. Kututup mataku
dengan sedikit ketakutan dalam diri. Dengan merayu Tuhan, aku mengatakan
“lindungi kami Tuhan, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi saat kami
tertidur lelap selain Mu Tuhan. Semoga kami selalu dalam dekapMu, agar kami
tertidur dengan tenang”.
***05:00***
Hari
ini, untuk pertama kalinya. Aku memandang paginya tanah Embung Batara Sriten. Sunrise
mengawali pagi ini dengan tebalnya embun di atas daun. Udara pagi menusuk
hingga tulang. Subuhku menjadi subuhnya, bersujud di bawah luasnya langit ku
berdoa.
***07:00***
Selamat
pagi, kawan. Aku harap senyumku bisa menjadi awal hari yang membahagiakan.
Begitu pula tangan gemulai meracik bumbu-bumbu dengan lembut, bubur kacang
hijau menjadi sarapan pagiku. Betapa bahagianya kami, makan bersama dengan
canda gurau yang terlontar. Ingin rasanya waktu ku hentikan, sebab aku ingin
berlama-lama seperti ini.
***08:30***
Proses
tidak akan menghianati hasil. Begitu orang-orang berkata, entah apakah itu
benar atau tidak. Aku belum sepenuhnya percaya, sudahlah tinggalkan saja dulu. Aku
dan teman kelompokku membuat menu yang sangat sederhana, tahu sarang burung
namanya. Bumbu-bumbu tercampur dalam tahu. Irisan-irisan cabai, irisan-irisan
wortel, sedikit penyedap rasa tercampur dalam tahu. Dengan mie krispi sebagai
pelengkap masakan, garnish mempercantik tampilan. Terserah siapa yang menang,
aku dan temanku tidak terlalu berharap. Kadang harapan tidak sesuai dengan
keinginan akan terasa sakit. Ada sedikit kekurangan pada masakan kelompokku,
tapi juri memutuskan kelompokku menjadi pemenangnya.
***10:24***
Di
tempat ini, hari ini, detik ini akan menjadi bukti. Kami dengan semangat
mencari tanda anggota dengan clue yang diberikan. Begitu cermat, begitu teliti
kami mencari. Dari sudat teratas hingga sudut terbawah kami mencari. Tidak ada
tanda apapun yang terlihat. Kami berfikir dengan duduk di atas batu sampai
sedikit mata kami terpejam. Jam tanganku menunjukan satu siang tepat, kami
mulai lelah. Dzuhurpun memanggil, kami kembali bersujud. setengah jam berlalu,
kami kembali mencari hingga jam 3 tepat. kami menyerah, entah kemana lagi kami
harus mencari. sungguh lelah kami mencarinya, sama sekali tak terlihat.
***15:00***
Lelah
kami menjadi akhir. Sesungguhnya senyum bahagia kami berada dalam genggang,
tersembunyi dalam pipi. Mengharap tanda anggota diberikan dengan bangga.
Biarkan doa menjadi sandaran kami, hanya itu yang bisa kami lakukan. Dan
diberikanlah kami tanda anggota, dengan nama lapangan dan nomor anggota
masing-masing. Terimakasih kami ucapkan. Hari ini ditutup dengan upacara,
ditutup dengan janji setia anggota HMJ TK. Bahagia rasanya ketikan menggenggam
harapan yang diinginkan sejak lama.
2.
Manfaat
dari Pemantapan AM
a.
Team
work, aku belajar dari itu. Bekerja sama dengan satu team melatih kesabaran,
melatih kekompakan.
b.
Egois,
wajar saja wanita egois. Memang sifat wanita seperti itu, tidak dipungkiri
lagi. Tapi dari pemantapan AM ini, semuanya ku kesampingkan ego. Dengan
demikian aku bisa mengendalikan secuil egoku, kuhilangankan egoku.
C.
KESIMPULAN
Belajarlah
dari kesalahan, jangan buat kesalahan menjadi bomerang. Kan ku jadikan doa
sebagai sandaran hati, biar Tuhan yang mengamininya. Aku masih dalam bahagia
dengan kepura-puraan. Aku ingin bahagia ini menjadi nyata, sepertinya bahagiaku
yang sesungguhnya tersimpan dalam keluarga baruku. Di situlah aku merasa
bahagiaku sepenuhnya tergenggam. Dengan rangkulan kecil, aku berdoa kepada
Tuhan untuk membiarkan aku tetap seperti ini. Bahagia dalam keluarga baruku,
HMJ TK.